Bermain sambil berlajar, seperti itulah ungkapan yang bisa menggambarkan suasana di Monumen Mandala, Minggu 23 Juli 2017 lalu. Ratusan anak larut dalam kesenangan mereka bermain disemua pojok edukasi yang dikemas dengan sangat kreatif oleh relawan-relawan anak Sobat LemINA, dalam acara Festival Anak Makassar.
Mulai dari pojok Aku Sayang Badanku, dimana melalui lagu sentuhan anak-anak mengenali area pribadi pada tubuh mereka agar bisa memproteksi diri dari kemungkinan tindak kekerasan seksual. Pojok Anti Korupsi, di sini anak-anak melakoni permainan Sahabat Pemberani dan SEMAI untuk menanamkan 9 nilai anti korupsi dengan didampingi para agen SEMAI dan AOM KPK. Pameran karya, mewarnai bersama BaKTI dan belajar membuat kartu ucapan juga disuguhkan di pojok etalase dan pojok kartu ucapan oleh adik-adik binaan The Floating School yang jauh-jauh datang dari Kabupaten Pangkep.
Membiasakan perilaku hidup sehat pada anak juga tidak terlewatkan di festival 2 tahunan ini, ada pojok Aku Anak Sehat dengan permainan puzzle dan ular tangga hygiene, serta simulasi cara mencuci tangan yang benar. Belajar penempatan imbuhan serta huruf capital yang tepat bisa di pojok Nulis Bareng, dan booth yang tidak kalah seru ada di pojok flash card. Permainan kartu yang merupakan alat bantu belajar ini sangat digemari anak-anak karena memudahkan mereka dalam mengenal jenis buah-buahan, warna, rumus matematika, sayuran, hewan, antariksa dan lainnya. Semua pojok edukasi di Festival Anak Makassar ini tidak dipungut biaya loh.
Selain edukasi, event kali ini tampak berbeda dengan hadirnya ruang kompetisi dan pementasan. Ada lomba mading dan fashion show dengan tema busana bahan daur ulang yang sukses mencuri perhatian pengunjung festival. Unjuk bakat dari adik-adik binaan komunitas peduli anak pun menjadi daya tarik utama di ajang ini. Seperti aksi marching band SDN Paccinang Makassar yang memekikkan kesunyian di Mandala. Tadarrus dan tilawah, dongeng, puisi, lagu, cosplay, senam CTPS, pembacaan hak-hak anak serta petikan biola Amirah menambah meriah Festival Anak Makassar 2017.
Festival Anak dalam rangka Hari Anak Nasional merupakan wujud pemenuhan hak-hak anak, khususnya hak bermain dan hak memperoleh pendidikan. Kegiatan bertajuk “Bergerak Bersama untuk Senyum Anak Indonesia” ini merupakan agenda rutin komunitas Sobat Lemina yang konsen pada peningkatan kualitas hidup ibu dan anak.
Tahun ini, Sobat LemINA mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sosro, Gramedia dan Sophie Paris. Acara yang berlangsung sehari ini dibuka oleh Wakil Walikota Makassar, Syamsu Rizal. “Anak-anak tumbuh dengan bakat dan potensinya. Memaksa hanya akan menyesatkannya di dunia yang mereka tidak senangi. Anak-anak yang membanggakan bukan mereka yang mampu juara di kelas dengan nilai-nilai eksak yang nyaris sempurna,” pungkas Wawali yang akrab disapa Daeng Ichal. “Setiap anak punya minat yang berbeda. Membanding-bandingkan hanya akan membuat mereka kecewa dan sedih. Mari mendukung bakat, minat dan potensi luar biasa mereka dengan apresiasi,” lanjut Daeng Ichal.
Daeng Ical, yang datang memboyong istri dan ketiga anaknya menyempatkan mengunjungi beberapa pojok edukasi. Doktor Manajemen Kebijakan Publik, Universitas Negeri Makassar inipun menilai Festival Anak Makassar sangat mendukung program pemerintah. Dimana saat ini Makassar baru saja mendapat penghargaan sebagai Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik Indonesia.
“Mewakili teman-teman relawan Sobat LemINA, saya sangat bersyukur karena acara yang kami gagas dengan segala keterbatasan ini bisa membuat akhir pekan anak-anak lebih bermanfaat. Saya melihat anak-anak bahkan orang tua mereka sangat senang, dan itulah harapan kami. Semoga pelaksanaan event berikutnya kami bisa memberikan yang lebih baik lagi,” pungkas Fitri, Koordinator Festival Anak Makassar 2017.
Kita tunggu keseruan Festival Anak Makassar berikutnya ya…
*Ditulis oleh Kak Dede, salah satu relawan Sobat LemINA yang juga menjadi koordinator pada Festival Anak 2017.