Sabtu 9 Mei 2020- Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia per hari ini adalah 13.112 orang dan Sulawesi Selatan menduduki posisi ke empat dengan jumlah kasus terkonfirmasi paling banyak. Angka yang terus bertambah tentu menjadi alarm bagi berbagai pihak untuk memaksimalkan upaya pencegahan agar kurva bisa melandai.
Mendukung upaya pemerintah Sulawesi Selatan dalam pencegahan penyebaran virus corona, UNICEF memberikan bantuan melalui Kementrian Kesehatan Republik Indonesia berupa sprayer, bubuk disinfektan, sabun dan sarana cuci tangan yang tiba secara bertahap di Makassar yang kemudian akan didistribusikan di beberapa puskesmas, sekolah dan fasilitas umum di Makassar dan Gowa.
Serah terima barang bantuan dilakukan pada hari Sabtu, 9 Mei 2019 bertempat di posko induk info COVID 19 Makassar bekerjasama dengan pemerintah setempat dan Yayasan LemINA sebagai mitra lokal. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Henky Widjaja, Ph.D. sebagai Kepala Kantor perwakilan UNICEF wilayah Sulawesi dan Maluku, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Ibu dr. Hj. A. Naisyah TN. Azikin, M.Kes. serta Bapak Dr.H.Muh. Rusli sebagai Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Makassar. Bantuan yang diserahkan sejumlah 21 sprayer manual 16 L, disinfektan bubuk Virkon-S 21 kg, dan 1.512 batang sabun.

Bantuan ini sebahagian langsung disalurkan ke Puskesmas Ballaparang yang hanya berjarak sekitar 250 meter dari lokasi penyerahan. Kepala Puskesmas, Dr. Faizah, mengungkapkan terima kasih atas bantuan tersebut karena saat ini puskesmasnya hanya memiliki sprayer ukuran kecil. Sprayer bantuan dianggap memiliki kapasitas lebih besar dan bisa mempersingkat waktu disenfeksi karena jangkauannya yang lebih jauh. “Saya juga berharap (budaya cuci tangan) ini akan berlanjut terus bukan hanya saat pandemi ini…,” tambah Dr. Faizah.
Makassar sebagai kota yang berpotensi menjadi episentrum baru virus corona telah menjalankan berbagai upaya pencegahan penularan salah satunya dengan menerapkan PSBB sejak tanggal 24 April yang waktunya diperpanjang hingga 22 Mei 2020. Upaya ini tentu harus didukung dengan kerjasama di level akar rumput serta kepatuhan menjaga perilaku higienis salah satunya dengan mencuci tangan pakai sabun.
