Makassar – Yayasan Lembaga Mitra Ibu dan Anak (LemINA) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar, dan didukung oleh UNICEF dan Pemerintah Jepang, dua pekan sebelumnya telah melaksanakan Pelatihan Para Pelatih (Training of Trainers) terkait Kurikulum Darurat, Modul Literasi dan Numerasi, dan Pembelajaran Literasi Kelas Awal selama 12 hari. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih para peserta pelatihan agar dapat memberikan pelatihan, dan memberikan pendampingan terkait Kurikulum Darurat dan Kompetensi Dasar, serta pemanfaatan modul Belajar Literasi dan Numerasi untuk guru di 35 sekolah di Makassar.
Terkait hal tersebut, Yayasan LemINA melaksanakan Rapat Persiapan dan Penyusunan Materi Pelatihan untuk Guru di 35 Sekolah Sasaran – Program Kembali Belajar dengan Aman.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan Keputusan Nomor 719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus, yakni Kurikulum Darurat. Kurikulum ini dianggap akan memudahkan proses pembelajaran selama pandemi karena dikembangkan dalam bentuk sederhana, tidak membebani siswa dan akan berdampak baik pada psikososialnya. Kurikulum ini berfokus pada pembelajaran kontekstual dan 2 kompetensi inti, yaitu kompetensi literasi dan numerasi.
Untuk itu, pemerintah mengembangkan modul belajar literasi dan numerasi untuk siswa sekolah dasar. Modul tersebut dibuat untuk guru, orang tua siswa, dan siswa untuk memfasilitasi dalam pembelajaran siswa di masa pandemi covid-19 atau kondisi khusus lainnya.
Dalam sambutannya, Siti Eliza Mufti selaku Education Specialist UNICEF mengatakan untuk menekankan pentingnya penggunaan metode, dan membangun kesadaran guru mengapa itu diperlukan. “Dan itu berproses,” tambahnya.
Kesadaran guru harus terbangun dari dalam dirinya. “Mungkin harus ada proses di mana kita menggali pengalaman mereka mengajar selama pandemi ini, apa yang menjadi kendala.”
Siti Eliza Mufti (Education Specialist, UNICEF)
Berlangsung di Hotel Remcy Panakkukang selama dua hari, Kamis (12/8) hingga Jumat (13/8), rapat persiapan dan penyusunan materi pelatihan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai unsur: Pengawas Sekolah, Guru Penggerak, Perwakilan Sekolah Penggerak, LPMP Sulawesi Selatan, dan 7 orang fasilitator edukasi LemINA. Di hari pertama, peserta dibagi ke dalam tiga kelompok, masing-masing kelompok membahas materi Kurikulum Darurat dan Assessment, Literasi dan Numerasi. Sementara di hari kedua, peserta membahas terkait materi Literasi Baca Tulis Kelas Awal.
Rapat persiapan ini bertujuan untuk menyusun agenda serta materi pelatihan guru dan kepala sekolah yang dilaksanakan tanggal 18 Agustus hingga 11 September di Swiss BellIn Panakkukang nanti.