“No matter how dire the situation, how dangerous the environment, children need to play. Whether it is rolling tires down the road, splashing in the puddles, or playing make-believe, having fun is almost as important as food and shelter.”
“Segenting apapun situasi, sebahaya apapun lingkungan sekitar, anak-anak perlu bermain. Meskipun sekedar menggelindingkan ban ke jalanan, bermain genangan air, bermain peran, kebutuhan untuk bersenang-senang hampir sama pentingnya dengan kebutuhan sandang dan pangan.”
– Steve McCurry
Makassar – Ada sepuluh hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang tua. Tiga dari 10 hak anak telah terangkum pada kutipan di atas. Melalui kegiatan memperingati hari anak, kita diminta untuk merefleksikan kembali lingkungan dan proses tumbuh kembang anak yang dapat membantu secara optimal untuk mencapai haknya. Sesuai dengan Komitmen LemINA untuk terus berupaya mengukir senyum anak Indonesia, pada tanggal 24 Juli 2021, LemINA kembali berinisiatif untuk mengadakan Festival Anak Makassar 2021 seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
PPKM: Zoom adalah Jembatan
Masa pandemi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat Festival Anak Makassar digelar berbeda tahun ini. LemINA mengusung tema; “Ceria dan Cerita dari Rumah”, bertatap muka dan berdialog dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom yang praktis dan interaktif. Ada enam sekolah yang menjadi perwakilan anak-anak Makassar pada festival anak kali ini. Masing-masing sekolah diwakili oleh dua orang anak. Sekolah-sekolah tersebut adalah SD Negeri Mangasa, SD Negeri Rappocini, SD Negeri Paccinang, SD Kartika XXI, SD Inpres Kampus IKIP, dan SDIT Nurul Fikri.
Cerita Kegiatan Festival Anak Makassar 2021
Beragam kegiatan yang menjadi wadah aktualisasi diri dan sarana edukasi bagi anak ditampilkan melalui berbagai penampilan seni anak, dongeng, sesi bermain, dan bincang santai peserta kegiatan kemarin (24/7).
Kegiatan dimulai dengan pembacaan doa, tarian tradisional “Alosi Ripolo Dua”, dan pembacaan sepuluh hak anak. Kemudian, diikuti oleh berbagai penampilan seni anak seperti Senam “Cuci Tangan Pakai Sabun” (CTPS) oleh anak-anak binaan LemINA, pembacaan puisi dari anak-anak binaan Komunitas Pecinta Anak Jalanan (KPAJ), pembacaan puisi dan bernyanyi bersama lagu “Laskar Pelangi” oleh perwakilan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAI Makassar), senam Baby Shark oleh anak-anak Komunitas Orangtua dengan Anak Down Syndrome (KOADS Makassar), dan pementasan teater oleh anak-anak perwakilan Kedai Buku Jenny.
Selain itu, ada dua pembacaan dongeng yang menghibur dan mencairkan suasana oleh Kak Manggazali dan Kak Heru (Rumah Dongeng). Festival ini juga dihadiri oleh tiga orang pembicara pada sesi “bincang santai dengan anak” oleh Andi Tenri Palalo (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Provinsi Sulawesi Selatan), Fadiah Mahmud (Kepala Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan), dan Dzyta Mutiara Salim (Ketua Forum Anak Makassar). Terakhir, acara ditutup dengan gembira oleh keceriaan video ucapan “Selamat Hari Anak Nasional 2021” oleh perwakilan anak-anak Makassar.
*Ditulis oleh Kak Emon, relawan Sobat LemINA